Individu adalah komponen terkecil
penyusun masyarakat, Dia memegang peranan penting dalam menentukan perjalanan
dan bentuk masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, yang menjadi tonggak dalam
gerakan kita adalah individu, kemudian keluarga, dan akhirnya masyarakat. Maka
perbaikilah dirimu terlebih dahulu, kemudian serulah orang lain ke jalan
kebaikan. Karena terwujudnya pribadi-pribadi yang benar-benar mukmin akan
membuka banyak peluang untuk sukses. Inilah karakteristik Islam yang paling
menonjol, yaitu pembentukan pribadi islami {takwin asy-syakhshiyab
al-islamiyyah).
Walau jumlah orang yang memusuhi Islam sangat
banyak, namun jika kita dapat mengajak satu orang dari mereka dalam setiap hari
agar mau bergabung dalam dakwah islamiah, maka perlahan tapi pasti kita telah
mengentaskan mereka dari kehinaan jahiliah menuju kemuliaan di bawah naungan
cahaya Islam.
Bukankah ini adalah tujuan dakwah? Bukankah mencari pengikut
dengan cara seperti ini adalah tindakan yang bijaksana dan akan membuahkan
hasil yang jelas?
Tugas kita adalah meluruskan pendapat umum
yang salah terhadap Islam. Jika individu bisa menjadi baik, maka masyarakat pun
akan menjadi baik, dan dengan sendiri-nya Islam akan berdiri tegak.
Dalam jamaah dakwah islamiah sendiri, kita
mengadakan suatu program yang kita sebut dengan projek al-akh al-wahid, yaitu
setiap anggota berjanji dan berusaha untuk mengajak satu orang anggota baru
dalam satu tahun.
Tidak seorang pun diperbolehkan menunda-nunda
waktu, karena perputaran waktu adalah bagian dan pengobatan dan pembentukan (at
waqtu juz'un minal 'ilaj wat takwin). Sehari dalam kehidupan
individu adalah setahun dalam kehidupan umat. Umat yang mengerti betul akan
hakikat kehidupan, mereka tidak akan pernah mati.
Ini semua akan bergantung pada para da'i dalam
memandang kesucian dan urgensi risalah dakwah serta bergantung pada pengorbanan
para da'i, baik harta, tenaga, maupun waktu. Yang perlu diperhatikan oleh para
da'i pada masa pembentukan (fase takwiniyab) adalah memberikan uswah
hasanah, bertujuan menampilkan di hadapan masyarakat gambaran nyata tentang
Islam. Ini harus dilakukan dengan kemantapan iman, pemahaman yang universal, dan
bertoleransi dalam masalah-masalah khilaf dan furu.
Metode dakwah haruslah secara tadarruj (bertahap),
sebagaimana firman Allah swt.,
"Dan berilah peringatan kepada
kerabat-kerabatmu yang terdekat."
(Asy-Syu'ara: 214)
"Maka sampaikanlah olehmu secara
terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari
orang-orang musyrik. "
(Al-Hijr: 94)
"Telah diizinkan (berperang) bagi
orang-orang yang diperangi, kerana sesungguhnya mereka telab dianiaya.
Sesunggubnya Allah benar-benar Mahakuasa menolong mereka itu." (Al-Hajj: 39)
Dari anasir jahiliah, Rasul mencetak pasukan hidayah.
Dari anasir hidayah, Rasul menaklukkan negeri-negeri thaghut. Di jalan itulah,
Rasul meletakkan sistem dakwahnya.
Sumber : Abbas As-Siisi At-Thariq ilal Quluub(bagaimana menyentuh hati)